Satu dari Sekian Banyak Coretan di buku diary-ku sewaktu SMA...
Pacaran ngga yaaaa...???
Nah..ngomongin satu hal ini
emang selalu bikin penasaran aja yah “seneng ama lawan jenis kan fitrah?” masa
sih ngga boleh? Ehm..siapa bilang ngga boleh, tapi apakah sarananya harus
pacaran?
Emosi Cinta......
Menurut para peneliti yang
dimuat Daniel Boleman dalam bukunya Emotional Intelegence, Cinta adalah salah
satu emosi yang ada pada diri manusia. Emosi cinta ini mengandung beberapa
emosi lain seperti penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa
dekat, hormat, kasmaran dan kasih.
Nah.., dari emosi-emosi tersebut
turunannya itu jelas terlihat pada perwujudan cinta yang lebih luas sifatnya,
bukan sekedar kasmaran saja, persahabatan, penerimaan, kebaikan hati dan
lain-lain bisa kita ekspresikan tanpa harus pacaran. Tapi kita butuh laki-laki?
jawabannya iya...kita butuh laki-laki, lantas apakah karena butuh terus kita
jadi menerobos garis batas yang telah diatur Alloh untuk menjaga kita?
Wajar Saja.....
Yups..,wajar saja kalau kita
seneng sama lawan jenis, fitrah itu. Tapi fitrah itu bukan berarti harus
dituruti sehingga tidak terkontrol. Kita harus tetap menjaga fitrah agar tetap
murni dan agar tidak terkotori dengan satu hal ini yaitu “nafsu sesaat”.
Cinta itu terdiri dari dua yaitu
cinta yang syar’i dan cinta yang tidak syar’i. Coba dibuka deh Alqur’annya QS.
3:15, 2:21 dan 3:170 itu adalah dasar cinta yang syar’i. Sedangkan cinta yang
tidak syar’i dasarnya adalah “syahwat”.
Kalo di stiker-stiker kita
sering baca Cinta Allah, Cinta Rosul, dan Cinta Jihad fi sabilillah, itu baru
benar adanya. Urutan itulah yang utama Allah membenarkan cinta yang syahwati
seperti QS 3:14 (wanita/pria). Anak-anak, harta benda dan sebagainya sebab
kecintaan yang sifatnya ini adalah tabiat manusia. Nah, cinta seperti inilah
yang perlu dikendalikan. Bagaimanakah caranya?
Jagalah hati......
Ingat kisah Fatimah R.A puteri
dari Rasulullah SAW setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib R.A. Beliau
pernah mengaku menyukai laki-laki dan ketika ditanya Ali siapa laki-laki itu Fatimah
mengaku laki-laki itu adalah Ali sendiri.
Bisa ditarik kesimpulan bahwa
sudah ada bibit cinta dalam diri Fatimah terhadap Ali tapi beliau tidak lantas
kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan “suka-suka gue”. Beliau
simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan mengekspresikannya saat memang sudah
halal untuk diekspresikan yaitu “saat setelah menikah”.
Aduuh.,jauh banget yaa..??ngga
juga kok..karena itulah kendalinya.. “kalau belum siap menikah, jangan main
api!”. Dan lebih baik main air saja, sejuk. Bagaimanakah cara main airnya?
· Jaga
pergaulan
Bukan berarti ngga gaul ama cowo
lho..boleh-boleh aja tapi harus bisa jaga pandangan (bukan berarti nunduk
terus).
· Menyukai
lawan jenis cukup pada tahap “SIMPATI” saja, sekiranya ngga tahan jauhi diri
dari orang yang kita sukai dengan banyak-banyak puasa.
· Banyak
ikut kegiatan untuk mengalihkan diri dengan mengurangi interaksi yang kurang
jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat di setiap tempat pasti slalu bertemu
dengan lawan jenis. Jadi solusi utama memang harus menjaga diri.
· Memperbanyak
teman (yang sejenis) dan mencoba untuk terbuka dengan teman kita. Jadi kita
ngga ngerasa kesepian. Cuma akal-akalan si setan tuh kalau punya temen cowok
lebih enak daripada temen cewek ato sebaliknya. Ngibul tuh si setan.
· Masih
ngga kuat dan ingin tetep pacaran? Ya silahkan saja tapi tanggung resikonya
(kamu sudah baligh) harap diketahui api neraka itu panas meski di musim hujan.
Dosa besar itu kumpulan dari dosa kecil.
Mencintai dan dicintai itu
fitrah kita sebagai manusia. Hidup terasa indah dan penuh sejuta warna dengan
cinta namun kebanyakan remaja salah mengartikan dan memposisikan cinta.
Ketika mereka bertemu dengan
lawan jenis dan merasakan getaran aneh mereka anggap diri mereka sedang jatuh
cinta dan dalam sekejap mereka jadian. Ada juga sih yang proses jadiannya lama.
Mereka ngga sadar kalau mereka punya Alloh yang lebih pantas untuk dijadikan
motivasi utama.
Allah yang mempunyai cinta yang
hakiki. Ketika mereka menempatkan pacar menjadi pembangkit ghiroh (semangat) yang utama berarti mereka telah menempatkan
posisi Rabb dengan pacarnya dan menurunkan posisi cinta pada Allah menjadi
peringkat ke sekian. Artinya mereka juga sudah menyalahi makna dari kalimat
syahadat yang telah diikrarkan. Kita ngga perlu malu ngga punya pacar, kalau
ngga punya Rabb itu baru yang sangat memalukan.
Cewek itu harus tegas karena
cowok itu rata-rata pinter merayu suka menipu dan speaking bulshit. 90% omongan cowok itu bulshit. So, jangan
sepenuhnya dipercaya. Cewek harus punya prinsip dan juga harus menelusuri latar
belakang si cowok siapa sebenarnya? Jangan asal
terpukat..oke..upss..salah..terpikat maksudnya..hehehe...
Selain menggoda, cowok juga suka
banget ngerjain cewek. Rasanya dia seneng kalo udah buat orang ke-GR-an.
Padahal terus terang dia ngga punya perasaan spesial sama tuh cewek..teramat
menyakitkan bukan..??
Berhati-hatilah dengan model
percintaan yang seperti ini..menjaga hati itu lebik baik..
Inilah sobat MENTARI.,satu dari
sekian banyak coretan tanganku di diary usangku..
Semoga bermanfaat...^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar