Senin, 07 Januari 2013

Curhatku....


Satu dari Sekian Banyak Coretan di buku diary-ku sewaktu SMA...
Pacaran ngga yaaaa...???
Nah..ngomongin satu hal ini emang selalu bikin penasaran aja yah “seneng ama lawan jenis kan fitrah?” masa sih ngga boleh? Ehm..siapa bilang ngga boleh, tapi apakah sarananya harus pacaran?
Emosi Cinta......
Menurut para peneliti yang dimuat Daniel Boleman dalam bukunya Emotional Intelegence, Cinta adalah salah satu emosi yang ada pada diri manusia. Emosi cinta ini mengandung beberapa emosi lain seperti penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran dan kasih.
Nah.., dari emosi-emosi tersebut turunannya itu jelas terlihat pada perwujudan cinta yang lebih luas sifatnya, bukan sekedar kasmaran saja, persahabatan, penerimaan, kebaikan hati dan lain-lain bisa kita ekspresikan tanpa harus pacaran. Tapi kita butuh laki-laki? jawabannya iya...kita butuh laki-laki, lantas apakah karena butuh terus kita jadi menerobos garis batas yang telah diatur Alloh untuk menjaga kita?
Wajar Saja.....
Yups..,wajar saja kalau kita seneng sama lawan jenis, fitrah itu. Tapi fitrah itu bukan berarti harus dituruti sehingga tidak terkontrol. Kita harus tetap menjaga fitrah agar tetap murni dan agar tidak terkotori dengan satu hal ini yaitu “nafsu sesaat”.
Cinta itu terdiri dari dua yaitu cinta yang syar’i dan cinta yang tidak syar’i. Coba dibuka deh Alqur’annya QS. 3:15, 2:21 dan 3:170 itu adalah dasar cinta yang syar’i. Sedangkan cinta yang tidak syar’i dasarnya adalah “syahwat”.
Kalo di stiker-stiker kita sering baca Cinta Allah, Cinta Rosul, dan Cinta Jihad fi sabilillah, itu baru benar adanya. Urutan itulah yang utama Allah membenarkan cinta yang syahwati seperti QS 3:14 (wanita/pria). Anak-anak, harta benda dan sebagainya sebab kecintaan yang sifatnya ini adalah tabiat manusia. Nah, cinta seperti inilah yang perlu dikendalikan. Bagaimanakah caranya?
Jagalah hati......
Ingat kisah Fatimah R.A puteri dari Rasulullah SAW setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib R.A. Beliau pernah mengaku menyukai laki-laki dan ketika ditanya Ali siapa laki-laki itu Fatimah mengaku laki-laki itu adalah Ali sendiri.
Bisa ditarik kesimpulan bahwa sudah ada bibit cinta dalam diri Fatimah terhadap Ali tapi beliau tidak lantas kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan “suka-suka gue”.  Beliau simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan mengekspresikannya saat memang sudah halal untuk diekspresikan yaitu “saat setelah menikah”.
Aduuh.,jauh banget yaa..??ngga juga kok..karena itulah kendalinya.. “kalau belum siap menikah, jangan main api!”. Dan lebih baik main air saja, sejuk. Bagaimanakah cara main airnya?
·       Jaga pergaulan
Bukan berarti ngga gaul ama cowo lho..boleh-boleh aja tapi harus bisa jaga pandangan (bukan berarti nunduk terus).
·       Menyukai lawan jenis cukup pada tahap “SIMPATI” saja, sekiranya ngga tahan jauhi diri dari orang yang kita sukai dengan banyak-banyak puasa.
·       Banyak ikut kegiatan untuk mengalihkan diri dengan mengurangi interaksi yang kurang jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat di setiap tempat pasti slalu bertemu dengan lawan jenis. Jadi solusi utama memang harus menjaga diri.
·       Memperbanyak teman (yang sejenis) dan mencoba untuk terbuka dengan teman kita. Jadi kita ngga ngerasa kesepian. Cuma akal-akalan si setan tuh kalau punya temen cowok lebih enak daripada temen cewek ato sebaliknya. Ngibul tuh si setan.
·       Masih ngga kuat dan ingin tetep pacaran? Ya silahkan saja tapi tanggung resikonya (kamu sudah baligh) harap diketahui api neraka itu panas meski di musim hujan. Dosa besar itu kumpulan dari dosa kecil.
Mencintai dan dicintai itu fitrah kita sebagai manusia. Hidup terasa indah dan penuh sejuta warna dengan cinta namun kebanyakan remaja salah mengartikan dan memposisikan cinta.
Ketika mereka bertemu dengan lawan jenis dan merasakan getaran aneh mereka anggap diri mereka sedang jatuh cinta dan dalam sekejap mereka jadian. Ada juga sih yang proses jadiannya lama. Mereka ngga sadar kalau mereka punya Alloh yang lebih pantas untuk dijadikan motivasi utama.
Allah yang mempunyai cinta yang hakiki. Ketika mereka menempatkan pacar menjadi pembangkit ghiroh (semangat) yang utama berarti mereka telah menempatkan posisi Rabb dengan pacarnya dan menurunkan posisi cinta pada Allah menjadi peringkat ke sekian. Artinya mereka juga sudah menyalahi makna dari kalimat syahadat yang telah diikrarkan. Kita ngga perlu malu ngga punya pacar, kalau ngga punya Rabb itu baru yang sangat memalukan.
Cewek itu harus tegas karena cowok itu rata-rata pinter merayu suka menipu dan speaking bulshit. 90% omongan cowok itu bulshit. So, jangan sepenuhnya dipercaya. Cewek harus punya prinsip dan juga harus menelusuri latar belakang si cowok siapa sebenarnya? Jangan asal terpukat..oke..upss..salah..terpikat maksudnya..hehehe...
Selain menggoda, cowok juga suka banget ngerjain cewek. Rasanya dia seneng kalo udah buat orang ke-GR-an. Padahal terus terang dia ngga punya perasaan spesial sama tuh cewek..teramat menyakitkan bukan..??
Berhati-hatilah dengan model percintaan yang seperti ini..menjaga hati itu lebik baik..
Inilah sobat MENTARI.,satu dari sekian banyak coretan tanganku di diary usangku..
Semoga bermanfaat...^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar